Pengertian Startup Menurut Para Ahli dan Contohnya

Cahaya Bintang April 16, 2024

Di era modern ini, kamu pasti sering mendengar istilah pengertian startup terutama dalam industri teknologi. Badan usaha yang dikenal dengan startup merupakan salah satu jenis perusahaan yang saat ini sedang berkembang di Indonesia.

Bahkan, menurut Kementerian Riset dan Teknologi, melalui skema Perusahaan Startup Berbasis Teknologi (PPBT) dan Calon Perusahaan Startup Berbasis Teknologi (CPBT), jumlah perusahaan tersebut selalu meningkat setiap tahunnya di Indonesia.

Semula pada tahun 2015 terdapat 52 jenis usaha, kemudian meningkat menjadi 956 pada tahun 2018. Melihat data statistik di atas, jenis perusahaan ini dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi pilar ekonomi masyarakat Indonesia.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan startup? Bagaimana cara memulai dan membuatnya sukses? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Apa itu Startup?

Startup adalah sebuah perusahaan yang baru didirikan dan bergerak di bidang teknologi. Perusahaan ini umumnya didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki ide inovatif dan berpotensi menghasilkan keuntungan besar.

Mendirikan perusahaan tentu tidak mudah, apalagi mendapatkan pendanaan. Bagaimana dengan startup. Menurut BBVA, dibandingkan dengan perusahaan tradisional lainnya, perusahaan tersebut cenderung lebih mudah mendapatkan pendanaan.

Hal ini dikarenakan startup memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan ekonomi. Perusahaan ini identik dengan mengandalkan investor atau modal ventura untuk mendapatkan dana besar.

Selain itu, saat ini sudah banyak program dari pemerintah yang memberikan pendanaan bagi startup yang baru mulai dari awal, antara lain PPBT dan CPBT.

Baca juga: 5 Bank Dengan Bunga Deposito Tertinggi Saat Ini (2023)

Perbedaan Startup Dengan Bisnis Konvensional

perbedaan startup dan bisnis

Pengertian Startup berbeda dengan bisnis konvensional dalam beberapa hal. Pertama, bisnis konvensional biasanya sudah memiliki model bisnis yang jelas dan teruji, sedangkan startup masih dalam tahap pengembangan model bisnisnya. Kedua, startup biasanya bergerak di bidang teknologi, sedangkan bisnis konvensional bisa bergerak di berbagai bidang.

Ada beberapa tahap dalam perjalanan mmembangun sebuah startup, yaitu:

  1. Ide: Tahap awal di mana para pendiri mulai merancang ide bisnisnya.
  2. MVP: Minimum Viable Product atau produk minimum yang sudah dapat dijual.
  3. Validasi: Menguji apakah produk yang sudah dijual tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar atau tidak.
  4. Scaling: Meningkatkan produksi dan menjual produk ke lebih banyak pasar.
  5. IPO: Initial Public Offering atau menawarkan saham perusahaan ke publik.

Perbedaan Antara Startup dan Usaha Kecil

Nah didalam artikel ini juga kita gak hanya ngebahas tentang pengertian startup tapi kita akan membahasa kedua unsur ini memang memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Menurut Apium Hub, berikut adalah perbedaan antara startup dan usaha kecil yang bisa jadi perbandingan untuk kamu :

1. Inovasi

Salah satu perbedaan utama antara startup dan usaha kecil adalah inovasi produk atau layanan. Usaha kecil seperti salon dan restoran biasanya tidak menonjolkan keunikannya, Ketika kamu memulai bisnis kecil-kecilan, kamu hanya perlu memikirkan apa yang out of the box sehingga dapat meningkatkan minat pelanggan.

Padahal, inovasi sangat penting dalam keberlangsungan startup. Tugas mereka bukan hanya inovasi, tapi juga kreasi tanpa batas. Situasi seperti itu tentu membutuhkan inovasi yang canggih agar bisa berkembang dan menghasilkan keuntungan.

2. Pasar

Usaha kecil biasanya hanya fokus pada lingkaran pelanggan tertentu sehingga membatasi pertumbuhan perusahaan. Tidak seperti startup, perusahaan-perusahaan ini tidak membatasi pertumbuhan mereka dan fokus untuk menangkap sebanyak mungkin pasar yang ada.

Oleh karena itu, kembali ke poin pertama, inovasi penting bagi startup untuk meningkatkan pangsa pasar dan memenangkan pertarungan bisnis.

3. Tingkat Pertumbuhan

Perbedaan lain antara startup dan bisnis kecil adalah tingkat pertumbuhannya. Usaha kecil jelas harus menetapkan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Namun, memprioritaskan bisnis kecil hanya menghasilkan keuntungan.

Ketika sebuah bisnis menghasilkan laba, peningkatan kinerja tidak terlalu diperlukan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih besar. Berbeda halnya dengan startup yang harus selalu mengalami pertumbuhan dengan ide-ide segar untuk menciptakan model bisnis yang reproducible.

Jika tidak mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, dipastikan perusahaan jenis ini tidak akan bertahan lama.

4. Laba

Jika kamu membangun bisnis kecil-kecilan, kamu hanya akan fokus pada keuntungan dari hari ke hari. Setelah itu, keuntungan tersebut dapat diisolasi untuk ekspansi bisnis dengan membuka cabang. Berbeda halnya dengan startup yang membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menghasilkan keuntungan.

Fokus utama perusahaan ini adalah membuat produk atau layanan yang baik dan canggih. Ini akan disukai oleh calon pelanggan. ,Jika tujuan ini tercapai, tidak menutup kemungkinan para startup akan langsung meraup untung besar, bahkan hingga puluhan juta per hari.

5. Keuangan

Ketika kamu ingin membuka usaha kecil-kecilan, kamu bisa menggunakan uang pribadi, meminjam dari keluarga, teman atau bahkan meminjam dari bank. Berbeda halnya dengan startup. Meski ada yang menggunakan uang sendiri, meminjam dari keluarga atau teman, crowdfunding akhir-akhir ini menjadi fenomena yang populer.

Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan di atas, startup juga mendapatkan pendanaan dari pemerintah melalui program CPBT atau PPBT, melalui investor atau bahkan melalui modal ventura. Hal ini penting karena startup membutuhkan modal yang tidak sedikit untuk mengalami perkembangan pesat dari tahun ke tahun.

Setelah itu, jika kamu mendapat untung besar, perusahaan tidak hanya mengembalikan investasinya, tetapi juga mendapat untung.

Beberapa Karakteristik Perusahaan Startup yang Perlu Dipersiapkan dengan Matang

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengertian startup adalah perusahaan baru yang sering kali menjual produk atau layanan unik kepada target pasarnya.

Perusahaan jenis ini umumnya memiliki keterkaitan erat dengan dunia teknologi dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Nah, selain kedua hal tersebut, hampir semua startup memiliki ciri atau karakteristik lain yang serupa.

Apa yang membuatmu penasaran? Berikut daftar penjelasannya :

  • Budaya perusahaan yang unik dan fleksibel.
  • Relatif sedikit karyawan.
  • Umur perusahaan masih sangat mahal, kemungkinan besar di bawah 4 tahun.
  • Beroperasi melalui platform digital.
  • Mengutamakan inovasi dan disrupsi.
  • Perusahaan pasar uji cenderung kecil.
  • Mengandalkan dana dari investor.

Baca Juga: 5 Ide Usaha Sampingan yang Menghasilkan Uang Setiap Hari

Cara Membangun Startup yang Sukses Menurut Ahli Bisnis

pengertian startup menurut para ahli

Pelajari cara membuat startup sukses dengan tips dan trik dari para ahli bisnis. Dapatkan panduan terbaik untuk merintis usaha kamu sendiri dan mencapai kesuksesan yang kamu impikan dengan cara dibawah ini:

1. Memiliki Ide Inovatif

Ide yang inovatif dan memecahkan masalah adalah kunci kesuksesan sebuah startup. Ide tersebut harus memiliki nilai tambah bagi pasar dan mampu bersaing dengan produk serupa yang sudah ada.

2. Memiliki Tim yang Solid

Membangun tim yang kuat dan solid sangat penting untuk kesuksesan sebuah startup. Setiap anggota tim harus memiliki kemampuan yang berbeda namun saling melengkapi satu sama lain.

3. Mengembangkan Model Bisnis yang Efektif

Model bisnis yang efektif akan membantu sebuah startup dalam mencapai tujuannya. Model bisnis tersebut harus mampu menghasilkan keuntungan dengan cara yang efisien dan terukur.

4. Mengenali Target Pasar dengan Baik

Memahami karakteristik dan kebutuhan pasar sangat penting dalam menjalankan sebuah startup. Ini akan membantu dalam merancang produk yang sesuai dengan pasar dan memasarkannya dengan efektif.

5. Memperhatikan Aspek Keuangan

Mengelola keuangan dengan baik adalah kunci dalam menjalankan sebuah startup. Pengelolaan keuangan yang buruk dapat mempercepat kegagalan sebuah startup.

Baca Juga: Pinjaman Uang Terpercaya yang Bisa Dicicil Tanpa Jaminan

Contoh Startup yang Sudah Berkembang Pesat di Indonesia

Saat ini startup hadir di hampir setiap industri. Dari yang paling akrab dengan kehidupan sehari-hari kamu, seperti e-commerce dan transportasi, hingga penyedia layanan kesehatan dan real estat.

Startup terus berekspansi ke berbagai bidang, maka saat ini ada beberapa nama startup yang mungkin sudah kamu ketahui. Berikut adalah 2 contoh startup di Indonesia.

1. Bukalapak

Siapa yang tidak mengenal startup yang satu ini? Bukalapak merupakan salah satu perusahaan e-commerce yang berkembang sejak awal berkembangnya perusahaan startup di Indonesia. Dikutip dari Bukalapak, hingga saat ini sudah ada 64 juta UMKM di Indonesia yang tergabung dalam Bukalapak.

2. Mamikos

Jika e-commerce memiliki banyak startup, dalam menyediakan jasa akomodasi perumahan tentunya sudah mengenal Mamikos. Apalagi jika kamu anak perantauan, keberadaan aplikasi ini membantu kamu survey kos-kosan dengan mudah dan online. kamu juga bisa menggunakan filter mulai dari fasilitas hingga budget kost yang kamu inginkan.

Darimanakah Startup Bisa Mendapatkan Pendanaan?

karakteristik bisnis startup

Setelah kita mengetahui pengertian Startup. Mungkin kalian bertanya-tanya bagaimana caranya mendirikan startup, dan bagaimana pendanaan untuk mendirikannya. Berikut beberapa jenis pendanaan yang bisa digunakan untuk startup:

1. Keluarga atau Teman

Meski pada awalnya keluarga atau teman tidak dimaksudkan sebagai investor utama dalam pembiayaan awal, peran kedua elemen ini bisa menjadi sangat penting bagi kamu. kamu bisa meminjam uang terlebih dahulu kepada keluarga atau teman untuk mengembangkan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Peran mereka bisa sangat penting, selain biaya, mereka juga bisa sekaligus mempromosikan startup kamu. Hal lain memang cukup besar, oleh karena itu kamu harus mengembangkan ide dengan baik agar nantinya kamu bisa mengembalikan uang pinjaman tersebut.

2. Inkubator

Inkubator adalah program yang dirancang sedemikian rupa agar perusahaan kecil seperti startup nantinya bisa berdiri sendiri dan sukses.

Nantinya program ini akan membantu perusahaan startup yang masih dalam tahap awal untuk dibina dengan baik dalam jangka waktu tertentu. Di Indonesia, saat ini ada program bernama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital sendiri merupakan pembinaan berkelanjutan selama 6 bulan dari pemerintah untuk masyarakat umum dalam membangun perusahaan startup digital.

Melalui program ini, kamu dapat terhubung dengan para mentor ternama di bidangnya. kamu akan mendapatkan pelatihan, hubungan, pendanaan, dan akses ke ruang kerja bersama sehingga kamu dapat mengembangkan ide.

3. Modal Ventura

Modal ventura adalah modal berupa uang yang diberikan kepada startup yang potensial dan berkembang. Biasanya modal ventura akan memberikan modal dalam jumlah besar kepada para pemula, sehingga jenis pembiayaan ini sering menjadi rebutan.

Jenis pendanaan ini terdiri dari kelompok investor kelas atas, bank investasi, dan lembaga keuangan besar lainnya, sehingga pembiayaan ini biasanya lebih menyesatkan.

Modal ventura hanya akan memilih startup yang sedang berkembang dan berpotensi memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

Pengertian Startup adalah sebuah perusahaan baru yang bergerak di bidang teknologi dan memiliki potensi menghasilkan keuntungan besar. Memiliki ide inovatif, tim yang solid, model bisnis yang efektif, memahami target pasar, dan mengelola keuangan dengan baik adalah kunci kesuksesan sebuah startup.

Artikel Terkait