Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang dan Cara Membuatnya

Bunga Malam April 24, 2024

Semua hal yang berhubungan dengan perbankan harus dilakukan sendiri oleh pemilik rekening. Jadi, jika kamu ingin menarik uang atau melakukan transaksi di bank, kamu harus datang sendiri ke kantor cabang terdekat atau pahami dulu tentang contoh surat kuasa pengambilan uang.

Jadi bagaimana jika kamu terlalu sibuk untuk punya waktu untuk melakukannya? Atau sedang sakit parah tapi harus mengeluarkan uang di hari yang sama?

Caranya mudah, kamu bisa membuat surat kuasa untuk menarik uang. Cara ini biasa digunakan oleh banyak orang, termasuk pengusaha yang meminta karyawannya untuk mengambil uang.

Dengan menggunakan surat kuasa untuk menarik uang, kamu memberi tahu bank bahwa kamu menyerahkan surat kuasa atau wewenang kepada orang yang mewakili kamu.

Jadi kamu tetap bisa menyelesaikan pekerjaan tanpa harus datang langsung ke kantor cabang. Pada artikel ini, kita akan membahas contoh surat kuasa untuk menarik uang dan cara membuatnya.

Apa Itu Surat Kuasa untuk Penarikan Uang?

Surat kuasa penarikan uang pada dasarnya merupakan pernyataan kuasa dari pihak pertama kepada pihak kedua, seperti orang tua, saudara kandung, anak atau karyawan.

Surat ini dapat digunakan ketika kamu tidak dapat menarik uang di bank sendiri, sehingga kamu harus mewakilkannya kepada orang lain.

Misalnya, kamu sakit parah dan tidak bisa keluar tetapi harus mencairkan uang jaminan untuk membayar tagihan rumah sakit. Kamu dapat mewakilinya kepada orang tua dengan membuat surat kuasa untuk menarik uang.

Sehingga orang tua kamu berhak untuk menarik simpanan atas nama kamu. Namun surat kuasa ini tidak bisa dibuat sembarangan.

Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu yaitu kamu sama sekali tidak diperbolehkan datang ke kantor cabang secara langsung dan mencantumkan syarat, keterangan dan fakta dalam surat tersebut.

Dengan kata lain surat kuasa ini merupakan bukti pengalihan hak kamu dan dialihkan kepada orang lain yang menjadi penerima surat kuasa tersebut. Pihak bank biasanya akan meminta surat kuasa ketika ingin melayani kebutuhan kamu.

Oleh karena itu, kamu harus memberikan kuasa kepada orang yang dipercaya 100% karena bank tidak akan bertanggung jawab atas kehilangan atau hal lain setelah penanggung jawab menerima uang.

Surat kuasa penarikan uang memiliki beberapa ciri yang berbeda dengan surat-surat lain pada umumnya, seperti:

  • Surat kuasa penarikan uang dibuat dengan menggunakan bahasa Indonesia baku yang mudah dipahami.
  • Surat kuasa untuk mengambil uang, memposting pernyataan, menyerang atau memaksakan diri pada orang lain yang kamu percayai.
  • Bahasa dan kata-kata yang digunakan dalam surat kuasa penarikan uang harus singkat, padat dan jelas.

Baca juga:

Cara Membuat Surat Kuasa Penarikan Uang dengan Baik Dan Benar

contoh surat kuasa pengambilan uang

Kamu bisa membuat surat kuasa untuk menarik uang sendiri di rumah tanpa bantuan pihak lain. Namun sebelum itu, kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa saja unsur dan struktur surat kuasa serta apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat surat kuasa untuk menarik uang :

1. Temukan orang yang benar-benar kamu percayai

Surat kuasa penarikan uang tersebut mengandung amanat yang sangat penting dan krusial, sehingga kamu harus mencari orang yang benar-benar dipercaya untuk menjadi penerima surat kuasa tersebut.

Dengan demikian, kamu dapat mencegah hal-hal yang merugikan. Paling tidak, kamu dan penerima kuasa harus memiliki tingkat kedewasaan yang baik dan sehat jasmani dan rohani.

Selain itu, mintalah orang terdekat untuk menemani penerima listrik hingga menerima uang secara langsung.

2. Siapkan dokumen yang diperlukan

Saat membuat surat kuasa, kamu dan kuasa hukum kamu harus memberikan dokumen asli untuk menjamin data yang tertulis di surat tersebut.

Oleh karena itu, tidak akan ada kesalahan data, kesalahan data, atau pemalsuan data pribadi kamu dan penerima terlampir.

Data tertulis tersebut harus asli dan benar agar amanat yang tertuang dalam surat kuasa dapat dilaksanakan dengan lengkap dan lancar.

Misalnya, jika kamu ingin memberikan surat kuasa untuk menarik setoran, kamu harus membawa KTP dan kartu tabungan rekening bank kamu.

3. Segel atau tutup

Selanjutnya, pastikan kamu memberi stempel pada surat kuasa untuk menarik uang. Materi ini nantinya akan menjadi bukti bahwa surat kuasa kamu sah di mata hukum dan pengadilan.

Ibaratnya, bea meterai merupakan “perisai” pertahanan yang mencegah terjadinya hal-hal buruk. Ini seperti penerima kabel yang mengambil uang kamu atau menyalahgunakan kabel yang diberikan kepadanya.

Juga, pastikan penerima surat kuasa dicap!

Oleh karena itu, kamu harus memilih orang yang paling dekat, terpercaya, dan mampu menjalankan tugas sebagai penerima kuasa. Dengan begitu, tugas dapat diselesaikan dengan baik dan benar.

Informasi lengkap mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat surat kuasa dapat dilihat pada buku KUHAP Edisi 2 karya Elfrida R Gultom.

Buku ini mengulas berbagai hal yang berkaitan dengan hukum acara perdata yang sangat bermanfaat bagi kalangan akademisi, praktisi, mahasiswa, maupun masyarakat umum.

Bagian Surat Kuasa yang Harus Diperhatikan Dengan Sangat Teliti

bagian bagian

Dalam membuat surat kuasa untuk menarik uang, ada beberapa unsur yang harus dinyatakan dengan jelas oleh pemberi kuasa kepada penerima surat kuasa, antara lain sebagai berikut:

  • Data pribadi otorisasi (Nama NIP/NIK, Pangkat/Jabatan, Pekerjaan, Alamat).
  • Dari Surat Kuasa (Nama NIP/NIK, Pangkat/Jabatan, Pekerjaan, Alamat).
  • Jenis otoritatif, kausal dan batasannya.

Selain itu, surat kuasa juga harus memuat bagian-bagian penting agar kedudukannya sah di mata hukum, seperti:

1. Kop surat atau kop surat

Kop surat atau kop surat umumnya digunakan dalam surat kuasa yang dibuat oleh instansi pemerintah, instansi pemerintah, atau perusahaan. Sementara itu, surat kuasa informal atau pribadi tidak memerlukan kop surat.

Termasuk sebagai bagian dari kop surat meliputi:

  • Nama instansi, lembaga, atau perusahaan
  • Alamat Lengkap
  • Nomor kotak pos
  • kode Pos
  • Alamat email
  • Telepon
  • Fax
  • Logo perusahaan

2. Nomor surat

Surat kuasa resmi atau formal yang dibuat oleh suatu instansi, lembaga atau perusahaan harus mencantumkan nomor surat sesuai dengan data administrasi perusahaan.

Sedangkan kop surat nonformal atau pribadi tidak harus mencantumkan nomor surat.

3. Pemberi kuasa

Dalam surat kuasa penarikan uang harus dijelaskan siapa yang menjadi pemberi kuasa dan apa saja hak dan kewajibannya. Pasal ini dengan jelas menyatakan bahwa pemberi kuasa menyerahkan kekuasaan, hak atau kewenangannya kepada kuasanya.

Selain itu, bagian ini juga menandakan persetujuan penerima kabel untuk menyerahkan kabel kepada penerima kabel yang ditunjuknya.

4. Identitas lengkap agen pemberi kuasa

Setelah menjelaskan tugas, hak dan kewajiban kuasa hukum, langkah selanjutnya adalah menuliskan identitas secara lengkap. Dalam surat kuasa yang satu ini, identitas surat kuasa harus ditulis dengan benar sesuai dengan data aslinya.

Oleh karena itu, kamu harus menyiapkan dokumen identitas dan dokumen lain yang dibutuhkan. Seperti KTP, KK, dan lainnya. Identitas disini meliputi nama lengkap, nomor KTP, jenis pekerjaan, alamat lengkap, dan nomor telepon.

5. Surat Kuasa

Bagian ini sama halnya dengan surat kuasa, akan dijelaskan siapa kuasanya, apa saja hak dan kewajiban yang dimilikinya. Dalam bagian ini harus tertulis bahwa yang diberi kuasa bersedia menerima kuasa, hak atau wewenang dari pemberi kuasa.

6. Identitas orang yang berwenang

Selanjutnya, tuliskan juga identitas pribadi penerima yang dicolokkan dengan lengkap dan sesuai dengan data aslinya.

Seperti halnya tukang listrik, yang akan mencantumkan identitas penerima listrik adalah nama lengkap, nomor KTP, jenis pekerjaan, alamat lengkap, dan nomor telepon.

7. Isi Daya

Bagian muatan listrik merupakan bagian utama dari surat kuasa penarikan uang karena bagian ini menjelaskan apa saja yang diotorisasi.

Kalimat ini dapat disesuaikan dengan kewenangan yang harus dilakukan oleh penerima listrik atau kebutuhan untuk menyediakan listrik. Jadi, selain menarik uang, bisa juga dengan membuka rekening, mengambil dokumen, atau yang lainnya.

8. Saatnya serah terima listrik

Setelah menjelaskan tugas-tugas yang diwakili oleh tukang listrik kepada tukang listrik, bagian selanjutnya adalah menjelaskan waktu pasokan listrik.

Bagian ini menjelaskan waktu listrik ditawarkan dari pembuatan hingga kedaluwarsa. Hal ini dilakukan untuk memberitahukan pihak ketiga yang akan berhubungan langsung dengan penerima kabel.

Misalnya, bank yang akan membacakan surat kuasa untuk menarik uang akan mengetahui apakah surat kuasa yang diajukan masih berlaku atau sudah kadaluwarsa.

Khusus untuk surat kuasa pribadi, waktu pemberian surat kuasa ini akan didiskusikan terlebih dahulu oleh kedua belah pihak.

9. Tanda Tangan

Bagian tanda tangan selanjutnya akan memastikan bahwa pemberian atau penerimaan listrik tidak dilakukan di bawah paksaan. Hal ini dibuktikan dengan tanda tangan di atas meterai yang dibubuhi oleh tukang listrik dan penerima listrik.

Pada saat melapor harus disaksikan langsung oleh notaris atau pihak ketiga.

Selain itu, tanda tangan pada materi ini membuktikan bahwa surat kuasa untuk menarik uang yang dibuat sah dan diakui di mata hukum dan pengadilan.

Jadi, kalau misalnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka surat kuasa atau surat kuasa bisa dibawa ke jalur hukum.

10. Penutup

Terakhir, ada bagian penutup yang berisi pernyataan penutup mengenai kesepakatan antara tukang listrik dan penerima listrik. Pernyataan penutup ini biasanya berbunyi:

Demikian surat kuasa ini saya buat untuk menarik uang dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang di Bank yang Bisa Dijadikan Sebagai Referensi

Di bawah ini merupakan beberapa contoh surat kuasa pengambilan uang yang benar dan sah, dan bisa kamu jadikan rekomendasi untuk mencontohnya.

1. Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang

contoh

2. Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang

contoh surat kuasa pengambilan uang

Artikel Terkait